Navigation

NEGERI YANG DIRUNDUNG DUKA DAN NESTAPA : SURIAH

Suriah sebuah negara yang selalu dirundung duka dan nestapa, mengapa demikian  penduduk negara ini telah menyaksikan wilayahnya menjadi arena konflik perang yang tak berkesudahan, seperti dalam keterlibatan konflik Perang Arab-Israel tahun 1967, dimana Suriah bergabung Mesir menyerang Israel pada Oktober 1973,  yang pada akhirnya Suriah harus kehilangan wiayah Dataran Tinggi Golan yang diambil Israel sampai sekarang.
Selain itu Suriah beberapa kali mengalami masalah politik dengan negara Libanon dimana Suriah dikecam oleh beberapa negara karena selalu ikut campur dalam masalah internal negara lebanon dengan menempatkan kehadiran militernya disana. Bergantinya kepemimpinan Presiden Syiria dimana pada tanggal 10 Juni 2000, Presiden Hafez al Assad yang meninggal dan digantikan oleh putranya yaitu Presiden Bashar al Assad tidak mengubah situasi politik disana menjadi lebih baik. Bahkan pergantian kepemimpinan tersebut mebawa suriah ke pusaran konflik politik yang lebih buruk.
Akumulasi ketidak percayaan penduduk mulai pecah pada tahun 2011 dimana banyak demonstrasi yang dilakukan penduduk terjadi di beberapa kota besar, hampir sebagian demonstran terbunuh dalam aksi tersebut ,tercatat menurut PBB, ratusan orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Situasi di Suriah terus memburuk pada pertengahan tahun, dimana kekerasan pasukan pemerintah terhadap warga sipil  terus berlanjut dan membawa suriah berada dalam keadaan perang saudara tercatat kekerasan di Suriah telah menewaskan puluhan ribu orang meninggal dunia dan sekitar 1 juta penduduk mengungsi.
Konflik baru pun muncul dimana ISIS mulai hadir di Suriah dimana pada bulan Maret 2011, terjadi unjuk rasa menentang pemerintahan Bashar Al Assad di Suriah mulai memicu konflik milter dan sipil di negara tesebut yang pada akhirnya pada Bulan Agustus 2011, al-Baghdadi mengirimkan anggota NII cabang Suriah dan Irak  untuk mendirikan organisasi di Suriah dan mulai merekrut anggota anggota di seluruh Suriah. Perang yang terus berlarut serta pelanggaran hak asasi manusia yang  berat mengakibatkan jutaan orang mengungsi ke eropa, kisah tragis dan pilu pun menyeruak ke seluruh antero dunia melalui media massa. kisah pilu yang tak hilang dari ingatan adalah meninggalnya bayi yang tewas tenggelam di perairan yunani. Hal tersebut menggugah hati dan perasaan nilai nilai kemanusiaan masyarakat dunia dukungan moral dan material mengalir dari beberapa negara untuk para pengungsi Suriah ini.
Menurut sumber dari wikipedia Jumlah warga Suriah yang mengungsi di Arab Saudi (2,500,000 Jiwa), Turki (2,200,000 Jiwa), Jordania (1,400,000 jiwa), Lebanon (1,196,560 jiwa) dan sebagian besar lainnya mengungsi ke negara negara eropa seperti Jerman, Swedia, Perancis, Denmark dan sebagainya
Kehadiran ISIS yang semakin kuat memicu kekhawatiran pihak negara negara tetangga seperti Rusia, Turki, Iran dan Khususnya negara negara eropa. Rusia dan Amerika melakukan intervensi dan turut campur turun tangan dalam konflik tersebut yang akhirnya menerjunkan operasi militer besar besaran membombardir kota kota di wilayah suriah. Sangat disayangkan bahwa dengan kejadian tersebut betapa besar kerugian baik psikis maupun materi yang dialami oleh penduduk terutama banyak anak anak yang akhirnya terlantar akibat kehilangan kedua orang tuan nya, atau mengalami trauma akibat konflik tersebut bahkan banyak dari mereka meninggalkan bangku sekolah yang berakhir di jalanan sebagai peminta minta.
Semoga dengan melihat adanya konflik konflik kekerasan yang terjadi kita dapat tersadar bahwa nilai kemanusiaan harus di junjung tinggi karena konflik sangat merugikan bangsa dengan dampak buruk sangat besar dan pemulihannya sangat panjang dalam kurun waktu yang sangat lama. Kita doakan saja semoga penduduk syria diberikan ketabahan dalam menghadapi segala cobaan tersebut
Share
Banner

Post A Comment:

0 comments: